Ibu Hamil Jangan Makan Keripik, Ini Alasannya

Posted by Unknown 12.24.2012 0 komentar
Makanan Ibu Hamil
Mengudap cemilan memang enak. Namun ibu-ibu yang sedang hamil sebaiknya menghindarinya. Memakan keripik dan biskuit selama kehamilan bisa menimbulkan masalah kesehatan untuk sang bayi.

Penelitian mengungkapkan, bayi yang lahir bisa memiliki berat badan yang rendah dibandingkan rata-rata. Dan calon ibu yang mengonsumi makanan yang banyak mengandung akrilamida, yang banyak ditemukan pada makanan pada umumnya dan kopi, juga memiliki lingkar kepala yang kecil.

Ukuran kepala anak dikaitkan dengan neurodevelopment yang tertunda, sementara berat lahir yang rendah dikaitkan dengan efek kesehatan yang merugikan pada awal kehidupan anak-anak seiring pertumbuhannya.

Menurut para peneliti, bayi yang lahir dari ibu dengan mengonsumsi makanan yang mengandung akrilamida dengan kadar tinggi ditemukan 132 gram lebih ringan dari bayi yang lahir dari ibu yang sedikit mengonsumsinya.

Efek yang disebabkan oleh akrilamida sebanding dengan berat lahir yang rendah yang disebabkan ibu merokok, kata mereka. Selain itu, kepala bayi juga 0,33 sentimeter lebih kecil.

Akrilamida merupakan bahan kimia yang diproduksi secara alami dalam makanan sebagai akibat dari memasak makanan yang kaya pati pada suhu tinggi. Seperti ketika memanggang atau menggoreng. Berbagai masakan rumahan dan makanan olahan termasuk keripik, roti, dan kopi mengandung akrilamida.

"Peningkatan lingkar kepala merupakan indikasi penting dari pertumbuhan otak dan kelahiran dengan lingkar kepala berkurang telah dikaitkan dengan neurodevelopment yang tertunda.

Menurut peneliti, berat badan lahir yang rendah merupakan faktor risiko untuk berbagai efek kesehatan yang merugikan pada awal kehidupan. Kondisi ini dikaitkan dengan hasil yang merugikan di kemudian hari seperti perawakan berkurang, meningkatnya penyakit jantung, diabetes mellitus tipe 2, dan osteoporosis.

Para peneliti meneliti pola makan 1.100 wanita hamil antara tahun 2006 dan 2010 di Denmark, Inggris, Yunani, Norwegia dan Spanyol.

Mereka menggunakan kuesioner frekuensi makanan pada ibu dan juga memeriksa darah tali pusat setiap bayi yang memberikan informasi tentang tingkat paparan akrilamida selama bulan-bulan terakhir kehamilan.

Profesor John Wright dari Institut Penelitian Kesehatan Bradford, menambahkan: "Penelitian baru ini penting yang menunjukkan hubungan yang jelas antara akrilamida dan kesehatan bayi baru lahir," ujarnya.

"Efek akrilamida sebanding dengan efek buruk dari merokok dalam berat lahir. Saran kami untuk ibu hamil adalah mengikuti diet seimbang".

Risiko Ibu Hamil Kalau Kebanyakan Makan Keripik

Ketika sedang hamil, para perempuan biasanya berusaha mengatur pola makannya lebih sehat. Ketika kelaparan dan ingin ngemil pun, sebaiknya pilih cemilan yang lebih sehat.

Cemilan sejenis keripik pedas dan biskuit sebaiknya dihindari, karena menurut para peneliti dari Centre for Research in Environmental Epidemiolgoy (CREAL) di Barcelona, Spanyol, efek buruk cemilan seperti ini sama besarnya dengan jika ibu hamil merokok.

Ibu hamil dengan asupan senyawa kimia acrylamide yang tinggi (biasa ditemukan dalam makanan yang bertepung atau kopi) berpotensi menyimpan racun, sehingga cenderung melahirkan bayi dengan berat badan rendah dan lingkar kepala yang lebih kecil (rata-rata 0,33 cm lebih kecil).

Ukuran kepala bayi yang baru lahir ada kaitannya dengan perkembangan saraf bayi. Bayi dengan lingkar kepala yang lebih kecil akan berisiko mengalami penundaan perkembangan tubuhnya.

Bayi-bayi yang lahir dari para ibu yang memiliki asupan acrylamide yang tinggi cenderung memiliki berat badan 132 gram lebih ringan daripada bayi dari ibu yang asupan acrylamide-nya rendah.

"Pengaruh acrylamide itu sebanding dengan pengaruh buruk rokok pada berat badan lahir bayi," papar Profesor John Wright dari Bradford Institure for Health Research yang menjadi partner dalam penelitian ini.

Berat badan lahir yang rendah selama ini juga kerap dihubungkan dengan sejumlah pengaruh kesehatan yang buruk pada awal masa kanak-kanak, seperti tubuh yang lebih pendek, meningkatnya insiden penyakit jantung, diabets, dan osteoporosis.

Penemuan ini didapatkan setelah peneliti menguji pola diet lebih dari 1.000 perempuan hamil di Denmark, Inggris, Yunani, Norwegia, dan Spanyol, antara 2006 dan 2010. Studi yang digelar di 20 pusat penelitian di penjuru Eropa tersebut juga menganalisa 14.000 anak yang lahir di kota Yorkshire, melalui program yang disebut "Born in Bradford".

"Bayi-bayi tersebut memiliki tingkat acrylamide tertinggi, hampir dua kali lipat level bayi di Denmark," ujar peneliti CREAL, Dr Marie Pedersen. "Ketika kami menginvestigasinya pola diet mereka, terlihat bahwa sumber acrylamide terbesar yang mereka asup berasal dari keripik."

Acrylamide adalah senyawa kimia yang bisa terbentuk dalam makanan bertepung melalui proses memasak dengan suhu tinggi (seperti dipanggang atau digoreng). Banyak makanan rumahan dan makanan olahan yang mengandung senyawa ini, antara lain keripik pedas, keripik kentang, biskuit manis, dan sereal yang diolah seperti biskuit gandum.

Senyawa ini bisa menyebabkan kanker pada binatang, dan belum ada bukti memberi pengaruh pada manusia.

Meski begitu, efeknya yang merugikan pada kesehatan bayi baru lahir menyebabkan tim peneliti menyarankan ibu hamil untuk tidak terlalu sering ngemil keripik dan makanan lain yang tinggi acrylamide. Produsen makanan pun didorong untuk mengurangi kadar acrylamide pada produk-produk mereka.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Ibu Hamil Jangan Makan Keripik, Ini Alasannya
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://blogtipshidupsehat.blogspot.com/2012/12/ibu-hamil-jangan-makan-keripik-ini.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.
Belajar SEO dan Blog - Original design by Bamz | Copyright of Gaya Hidup Sehat | Artikel dan Tips Kesehatan.